http://exhodjahyo22.blogspot.co.id/ OJO LALI PINARAK MALIH BLOG MAS KODOK MALIH

Jumat, 07 Oktober 2016

MAKALA/ PAPER PERBEDAAN PERAN DAN STATUS DALAM INTERAKSI SOSIAL



 BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna. Namun, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia tidak dapat memenuhi sendiri. Oleh karena itu, manusia pasti membutuhkan suatu peran dan status. Setiap manusia selalu ada  pembagian peran dan status yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Peran dan ststus itu sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat karena dapat mengatur kehidupan seseorang.
Peran dan status merupakan unsur-unsur pokok dalam suatu masyarakat. Status menunjukan tempat atau posisi seseorang dalam masyarakat. Sedangkan peran merupakan suatu tingkah laku atau tindakan yang diharapkan dari seorang individu yang memduduki status tertentu. Dalam membahas peran dan ststus social tidak dapat lepas dari pembahasan mengenai kedua hal tersebut.
Dengan melihat pembahasan tersebut juga terdapat perbedaan-perbedaan tentang peran dan status dalam suatu in teraksi social, oleh karena itu kami akan mencari perbedaan tersebut dan menyusun sebuah kaya tulis yang perjudul “PERBEDAAN PERAN DAN STATUS DALAM INTERAKSI SOSIAL
Semoga dengan terbentuknya paper ini dapat menambah pengetahuan seseorang tentang perbedaan peran dan status.
B.       Rumusan Masalah
     Berdasarkan judul yang penulis sajikan, maka ada beberapa masalah yang perlu penulis kembangkan dalam pembahasan peper ini, diantaranya sebagai berikut:
1.         Apa perbedaan peran dan status dalam interaksi sosial?
2.         Apa akibat dari keanekaragaman peran dan stetus sosial?

C.      Tujuan Pembahasan
Dalam penyusunan paper ini penulis akan memaparkan beberapa tujuan dari pembahasan masalah, diantaranya sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui peran dan status dalam interaksi sosial
2.    Untuk mengetahui fkeanekaragaman peran dan status dalam interaksi sosial.

D.      Metode Penelitian
Sehubung dengan penelitian di atas, pembahasan paper ini dilakukan dengan cara mengambil data dari penelitian kepustakaan (library research) dan internet (internet research) yaitu mengambil sumber-sumber yang ada kaitanya dengan pembahasan ini guna memperoleh pemecahan masalah.

E.       Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan penelitian yang penulis gunakan dalam paper ini. Maka pengumpulan data yang di gunakan adalah dokumentari yaitu menbaca buku-buku dan sumber-sumber yang ada pada internet yang ada kaitanya dengan paper ini, data-data di atas di analisis agar memperoleh pemecahan permasalahan paper ini, sehingga menjadi bahan bacaan yang bermutu.

F.       Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data, penulis mengunakan metode:
1.    Metode deduksi, yaitu analisis data-data yang bersifat umum yang di tarik pada kesimpulan yang lebih khusus.
2.    Metode induksi, yaitu kesimpulan data-data yang khusus kemudian dijabarkan pada kesimpsulan yang lebih umum.

G.      Sistematika pembahasan
Dalam pembahasan paper ini penulis mengunakan sistematika dengan sub bab di antaranya permasalahan tentang:
BAB I      : PENDAHULUAN
Bab ini meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, metode penelilian, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan sistematika pembahasan.
BAB II     : PERAN, STATUS DAN INTERAKSI
Bab ini merupakan landasan teori yang meliputi: pengertian peran dan setatus, definisi interaksi social, ciri-ciri ineraksi social.


BAB III   : PERBEDAAN PERAN DAN STATUS
 DALAM INTERAKSI SOSIAL
Bab ini merupakan pokok bahasan dalam paper ini yang meliputi hal-hal: perbedaan peran dan status dalam interaksi social, akibat keanekaragaman peran dan status social, dan hal-hal yang mencakup dalam peran dan status social.
BAB IV   : PENUTUP
Bab ini merupakan akhir pembahasan paper yang berisi kesimpulan, saran-saran dan penutup. 














BAB II
PERAN, STATUS DAN INTERAKSI SOSIAL

A.  PERAN DAN STATUS
1.      Pengertian peran dan status
Peran social (role) sangan penting karena dapat mengatur perilaku seseorang. Selain itu, peran dapat memperkirakan perbuatan orang lain pada batas-batas tertentu sehingga seseorang dapat menyesuaikan perilakunya orang lain. Jadi peran adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan setatus yang dimilikinya. Peran menjadi penting artinya karena berfungsi sebagai pengatur perilaku seseorang dalam masyarakat.
Status social (kedudukan) bearti tempat seseorang dalam suatu pola atau kelompok social. Dengan demikian, seseorang dapat memiliki lebih dari status. Hal ini disebabkan karena seseorang biasanya hidup dari beberapa pola kehidupan atau menjadi anggota dalam berbagai kelompok social.status pada dasarnya di bedakan atas status yang bersifat objektif dan subjektif. Status yang bersifat objektif disertai dengan hak dan kewajiban yang dilepas dari individu.sementara itu, ststus social yang bersifat subjektif adalah status yang menunjukan hasil dari penilaian orang lain dimana sumber status yang berhubungan dengan penilaian orang lain tidak selamanya konsisten untuk seseorang.

2.        Macam macam peran dan status
Berdasarkan pelaksanaanya peran dan ststus dibedakan menjadi tiga, diantaranya sebagai berikut:
a.         Ascribed
Adalah suatu peran dan status seseorang dalam massyarakat tanpa memperhatikan perbedaan seseorang karena kedudukan tersebut diperoleh berkat kelahiran. Dengan kata lain, status yang diperoleh dengan sendirinya atau ststus yang diperoleh tanpa inisiatif.
b.         Achieved
Adalah sustu peran dan status yang dicapai seseorang dengan usaha sendiridengan melalui pilihan, usaha dan tenaga sendiri.
c.         Assigned
Adalah status yang diberikan kepada seseorang yang berjasa untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.

B.  INTERAKSI SOSIAL
1.      Pengertian interaksi social
Manusia merupakan mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna. Namun, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia tidak dapat memenuhinya sendiri. Adanya naluri manusia untuk selelu membutuhkan manusia yang lain sehingga setiap manusia selalu melakukan hubungan social. Dalam Sosiologi hal ini disebut degan interaksi social.
Interaksi social adalah hubungan-hubungan yang dinamis antara orang-perorangan, kelompok dengan kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok, termasuk juga akibat dari hubungan-hubungan tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa interaksi social adalah hubungan timbale balik antara individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok yang lainnya dengan maksud tertentu.
Interaksi social merupakan intisari kehidupan social. Artinya, kehidupan social tampak secara konkrit dalam berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain. Interaksi social merupakan bentuk pelaksanaan kedudukan manusia sebagai mahluk social, artinya berbagai bentuk pergaulan social menjadi bukti betapa manusia membutuhkan kebersamaan dengan orang lain.

2.      Cirri-ciri interaksi social
Dalam interaksi social mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a         Adanya dua pelaku atau lebih.
b        Adanya hubungan timbale balik antar individu.
c         Diawali dengan adanya kontak social baik secara langsung maupun tidak langsung.
d        Adanya dimensi waktu yang menentukan sifat hubungan timbale balik yang sedang berlangsung.
e         Adanya tujuan dari masing-masing pelaku.

BAB III
PERBEDAAN PERAN DAN STATUS DALAM
INTERAKSI SOSIAL

A.    Peran pesantren dalam dakwah Islam di  Indonesia
Perbedaan peran dan status membawa konsekuensi terhadap interaksi social. Misalnya, dalam interaksi antara suatu kelompok social yang lebih rendah dengan yang lebih tinggi dan gaya hidup pada suatu kelompok social yang lain. Di kalangan masyarakat jawa, orang yang memiliki peran danstatus lebih tinggi akan menunjukan sesuatu kepada orang yang memiliki status yang lebih rendah, cukup dengan jari telunjuk. Berbeda dengan orang yang memiliki peran dan status yang lebih rendah jika akan menunjukan sesuatu kepada orang yang lebih tinggi, meraka akan menggunakan ibu jari tngnny. Pada suatu organisasi , tindakan orang yang menempati kedudukan yang lebih tinggi kepada orang yang memiliki kedudukan yang rendah biasanya bersifat memerintah. Berbeda dengan orang yang memiliki kedudukan lebih rendah terhadap orang yang memiliki kedudukan tinggi, yang lebih bersifat melepas atau meminta petunjuk.
Peran social tidak dapat terlepas dari status social, karena peran merupakan aspek dinamis dari suatu kedudukan. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukannya dia bearti telah menjalakan sustu peran social. Peran social dapak bearti sebagai perangkat harapan yang dikenal pada individu yang menempati kedudukan . akan tetapi peran dan status social juga mempunyai perbedaan.
Perbedaan peran dan status adalah sebagai berikut:
Peran merupakan suatu tingkah laku atau tindaka seseorang yang diharapkan dari seorang individu yang menduduki status, karena peran menjadi penting karena berfungsi sebagai pengatur perilaku seseorang dalam masyarakat member arah pada sosialisasi yang dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat. Untuk menghidupkan system pengendalian atau control sehingga dapat melestarikan kehidupan kelompok atau masyarakat.sedangkan status social merupakan tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosisal atau masyarakat.
Dari keterangan di atas perbedaan peran dan status social adalah apabila status sosial itu menunjukan arti tempat seseorang atau kelompok social, sedangaka peran menunjukan arti tingkah laku seseorang atau kelompok menduduki status tertentu.

B.     Akibat dari keanekaragaman peran dan status social
Dalam suatu masyarakat terdapat individu dalam suatu peran dan status yang beranekaragam. Karena banyaknya peran dan status social yang dimiliki sering menimbulkan dampak atau akibat yang dinamis. Akibat dan dampak dari keanekaragamna peran dan ststus antara lain sebagai berikut:


1.      Terjadinya konflik
Apabila seseorang dengan kedudukan tertentu harus melaksanakan peran yang sesungguhnya tidak dia harapkan.
2.      Ketegangan
Apabila seseorang mengalami kesulitan untuk melaksanakan peran dan status social yang dimilikinya. Karena ada ketidak sesuaian antara kewajiban-kewajiban yang harus di jalanikan dengan tujuan peran adan status social itu sendiri.
3.      Kegalauan
Hal ini terjadi apabila seseorang tidak sanggup menjalankan beberapa  peran dan status sekaligus atau secara bersamaan karena terdapat suatu ketentuan-ketentuan yang saling bertentangan satu satu sama lain.
4.      Kesenjangan
Hal ini terjadi apabila seseorang harus menjalankan peran dan status yang tidak menjadi prioritas hidupnya sehingga merasa tertekan atau tidak cocok menjalankan hal tersebut.








BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari semua penjelasan yang telah penulis bahas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Perbedaan peran dan status sosial
Peran merupakan suatu tingkah laku atau tindakan seseorang yang diharapkan dari seseorang individu yang mendtuduki status. Sedangkan status social adalah merupakan tempat atau posisi seorang dalam suatu kelompok social atau masyarakat.

2.      Akibat dari keanekaragaman peran dan status sosial
a.    Terjadinya konflik
b.    Ketegangan
c.    Kegagalan seseorang
d.   Terjadinya kesenjangan

B.     Saran-saran

Dalam penulisan paper ini tidak lupa menyampaikan saran-saran sebagai berikut:
1.       Dengan terselesainya paper ini penulis menghimbau pada semua pembaca khususnya para masyarakat agar mengetahui arti penrting suatu perbedaan peran dan status social
2.      Penulis berharap kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih peran dan status social dalam masyarakat agar tidak terjadi kesalah pahaman antara masyarakat satu dengan yang lain, agar menjadi masyarakat yang aman, tentram dan teratur.
3.       
C.    Penutup

Alhamdulillah segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini sebaik-baiknya, walaupun masih banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun penyusunan.
Sehubung dengan ini penulis mengharapkan kepada pembaca yang budiman untuk memberikan saran-saran, jika ada kekhilafan baik dari segi bahasa maupun penulisa.
Akhirnya, penulis berharap semoga paper ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya. Amien.




DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari media cetak (buku):

Fauziyah, Lilis. 2009. Kebenaran Al-Qur’an dan Hadis 3. Solo: PT Tiga
Serangkai Mandiri.
Manaf, Sofwan. 2001. Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren.
Jakarta: Direktorat Kelembagaan Agama Islam Depertemen Agama.
Sulthon, M.2005. Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka

Sumber dari Internet:

Artikel online. 2011. “Dakwah”.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Dakwah, diakses 17 Juli 2011).   
Artikel online.2011. “Pesantren”.
Artikel online. 2011. “Tujuan dakwah dalam islam”.
Taimullah. 2010. “Sejarah peran dan perkembangan pesantren”.


(http://taimullah.wordpress.com/2010/02/13/sejarah-peran-dan perkembangan-pesantren, diakses 20 Mei 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar